Kumpulan Tjah Ngambarsari

Pada hari Jum’at, 20 September 2013, Kecamatan Karangtengah menerima kunjungan investor sorgum dari Jepang yaitu PT Panen Energi (Syswave Holdings Corp). Kedatangan Mr Tashiyuki Shinoki, Mr Tanaka dan Miss Akiko didampingi oleh Bapak Budiman Ricardo Saragih (Kepala Bidang Dirjen Energi Baru dan Terbarukan) dari Kementrian ESDM Jakarta, Ibu Menik Sumasroh (Ketua Asosiasi Pengusaha Bioetanol Indonesia), Bapak Arso Utoro dan Ibu Kurnia dari Kementrian ESDM Wonogiri. Bapak Herdian (Camat Karangtengah) menyambut baik kedatangan investor sorgum ini demi kemajuan Kecamatan Karangtengah, harapan beliau bibit sorgum dari Jepang ini cocok ditanam di tanah Karangtengah dan bisa menambah pendapatan warga Karangtengah.

Sambutan Bapak Arso Utoro

"Investasi kini terbuka di wonogiri, termasuk kedatangan Mr Tashiyuki Shinoki, Mr Tanaka dan Miss Akiko dari PT Panen Energi (Syswave Holdings Corp) yang akan memperkenalkan produk unggulan mereka berupa bibit sorgum”, papar Bapak Arso Utoro selaku Kepala Dinas Kementrian ESDM Wonogiri. Sedangkan Bapak Budiman Ricardo Saragih (Kepala Bidang  Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi energi) dari Kementrian ESDM Jakarta dalam sambutannnya mengatakan bahwa saat ini dunia sedang dihadapkan pada berkurangnya pasokan energi mineral hewani seperti minyak bumi, gas dan batubara. Laju harga minyak dunia yang semakin tinggi dari waktu ke waktu tak akan dapat dihentikan. Meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) akibat ledakan jumlah penduduk dan menipisnya cadangan BBM fosil menjadi faktor tak terelakkan. 

Pemaparan Sorgum oleh Mr. Tashiyuki Shinoki

Foto Sorgum : Camat Herdian, budiman ricardo saragih, tashiyuki shinoki, arso utoro, akiko

Solusi bahan bakar nabati (BBN) menjadi sebuah keharusan. Selain dapat diperbarui, BBN juga ramah lingkungan karena rendah karbon. Oleh karena itu kita pertu mencari sumber energi alternatif baru lainnya terutama yang bisa terbarukan yaitu energi nabati contohnya bioetanol yang bisa juga dihasilkan dari penyulingan sorgum. Mr Tashiyuki Shinoki, memberikan pemaparan dalam bahasa Jepang dan diterjemahkan oleh Miss Akiko (pernah kuliah di Universitas Negeri Yogjakarta). Beliau menerangkan bahwa PT Panen Energi (Svswave Holdings Corp) adalah produsen bibit unggul sorgum. Perusahaannya bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah melakukan penelitian dan tengah mengembangkan sorgum di Cibinong (Bogor), juga di Yogyakarta, Surabaya. Riau, dan Lampung. Sorgum ini dibawa dan dikembangkan dari Jepang. Jenisnya pun beda, yakni supersweet sorgum dengan varietas B6, B8. dan KOl. Dan 100 varietas yang diujicoba di Cibinong, Bogor, tiga varietas ini yang dianggap cocok untuk kondisi tanah di Indonesia.

Sebagai tanaman serealia (biji-bijian), sorgum yang dikenal juga sebagai jagung canthel memiliki manfaat yang multiguna. Selain bijinya digunakan sebagai bahan pangan, batang dan daunnya untuk pakan ternak, gula yang terkandung dalam biji (karbohidrat) atau cairan/jus/nira batang (sorgum manis) pun dapat diproses menjadi gula dan etanol (bioetanol), sedangkan sisa pengolahan batangnya (ampas) bisa menjadi energi pembangkit listrik. Bibit-bibti sorgum unggul dari Syswave Holdings dapat dipanen tiga bulan sekali. "Jadi, daiam kurun waktu setahun, bisa tiga kali panen. Normalnya empat kali, namun setelah dipanen tiga kali, produktivitasnya menurun. Jadi, lebih baik dicabut lalu diganti dengan tanaman yang baru", tutur Mr Tashiyuki Shinoki. 

Bibit sorgum yang diproduksi perusahaannva ternyata bisa tumbuh cukup tinggi, mencapai 2,5 meter - 5 meter. Keunggulan dari bibit sorgum ini bisa ditanam di tanah kering, bahkan ditanam di Jepang yang memiliki musim dingin yang bersalju sekalipun. Dalam rangka mengoptimalkan industri bioetanol, diperlukan lahan untuk perkebunan sorgum manis yang luas. Pertanaman harus dilakukan sepanjang tahun, dan sebaiknya tidak memanfaatkan lahan-lahan yang merupakan lahan pertanaman pangan. Produktivitas sorgum yang ditanam dari bibit unggul PT Panen Energi dalam menghasilkan bioetanol sebesar 2.000-3.500 liter/ha/musim tanam atau 4000-7.000 Iiter/ha/tahun (di Indonesia bisa tanam dua musim), untuk menghasilkan 60 juta kiloliter per tahun bloetanol akan diperlukan lahan seluas 15 juta ha. 

Ibu Menik dan Ibu Kurnia sedang berdiskusi di Pabrik Etanol

Kunjungan ke Pabrik Etanol

Seusai memaparkan produk di pendopo Kecamatan Karangtengah, kunjungan ini dilanjutkan menuju Pabrik Pembuatan Bioetanol "Energi Telo Karangtengah" yang dipimpin oleh Ibu Tutik Harini, Sekretaris Bapak Sudarno, Bendahara Ibu Baroroh dan Bapak Bambang SDP sebagai Pembinanya. Pabrik ini dibangun pada Tahun 2009 oleh Kementrian ESDM, dalam rangka memproduksi bioetanol dan bahan baku singkong sebagai sumber energi baru dan terbarukan utk bisa mengurangi ketergantung pada BBM dan GAS, namun hanya berlangsung beberapa tahun ketika masih ada subsidi dari pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Bioetanol Indonesia. Saat ini tidak berjalan karena kurangnya pasokan bahan baku dan belum sesuainya antara biaya produksi dan pendapatan. Satu hal yang menarik dari pabrik ini, semua peralatan produksi didesain sendiri oleh Ibu Menik (Ketua Asosiasi Pengusaha Bioetanol Indonesia) dan dibuat oleh pengrajin lokal. "Mesin produksinva sendiri bisa menghasilkan kandungan bioetanol sebesar 95%",  tutur Ibu Menik.

Rombongan sedang di dalam Pabrik Etanol

Pabrik pembuatan Bioetanol yang ada di Karangtengah ini menganut sistem yang terintegrasi. Di pabrik ini, selain diproduksi bioetanol, ampas dari singkongnya juga dijadikan menjadi energi alternatif pengganti minyak tanah, dan adanya peternakan sapi yang memanfaatkan daun sebagal pakannya. Jika sorgum bisa dibudidayakan di Kecamatan Karangtengah, maka pabrik ini kemungkinan besar bisa beroperasi lagi dengan pasokan baku yang cukup serta pendapatan yang berimbang dengan biaya produksinya sehingga bisa menghasilkan keuntungan. Mr Tanaka selaku peneliti dari PT Panen Energi yang telah tinggal di Indonesia selama satu tahun dan melakukan penelitian dan pengembangan penanaman sorgum di Cibinong tidak lupa untuk mengambil contoh tanah untuk bisa diteliti di LIPI nantinva. 

Kunjungan ini diakhiri dengan jamuan makan oleh Camat Karangtengah di RM Ayam Panggang Bu Bari Karangtengah. Bapak Arso Utoro berharap kunjungan di Karangtengah bisa menjadi bahan pertimbangan bagi PT Panen Energi di Jakarta nanti. Sedangkan Bapak Budiman di akhir acara rnengungkapkan, besar harapan bagi Kementrian ESDM (Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ) agar investasi PT Panen Energi bisa ditanamkan di Indonesia karena demi keberlangsungan dan berkesinambungannya produksi sorgum dan bioetanol, pihak PT Panen Energi siap melakukan revitalisasi bagi pabrik-pabrik bioetanol yang telah ada. Mr Shinoki mengaku sangat terkesan dengan kunjungan beliau ke daerah ini setelah hanya di Jakarta saja selama sebulan di Indonesia, terutama akan keramahtamahan penduduknya, makanannya yang enak (meski pedas) dan terbatasnya komunikasi beliau dengan kami (karena perhedaan bahasa). 

Beliau juga berjanji akan menjadikan kunjungannya ini sebagai bahan pertimbangan dalam diskusi di PT Panen Energi Jakarta serta mengundang Bapak Arso Utoro untuk menyampaikan presentasinya tentang potensi Kabupaten Wonogiri dan peluang penanaman investasi di Kota Gaplek ini. Fitri Hanany (KepDes Ngambarsari) yang berkesempatan mengikuti kunjungan ini dan berbincang langsung dengan Mr Shinoki dan rombongan sungguh berbangga hati dengan terpilihnya Kecamatan Karangtengah setelah Kecamatan Purwantoro di Kabupaten Wonogiri dipilih sebagai lokasi penelitian PT Panen Energi dalam perluasan investasinya. "Saya sangat berharap bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan ini demi kemajuan dan kemakmuran Desa Ngambarsari khususnva dan Kecamatan Karangtengah pada umumnya." ujar Ibu Fitri.

Apalagi, bila kita membaca dari berbagai sumber ternyata Pemerintah berencana menggalakkan penanaman sorgum (tanaman serbaguna pengganti gandum) secara besar-besaran mulai Februari 2013. Bahkan Bapak Dahian (Menteri BUMN) sendiri yang mencanangkan gerakan menanam sorgum. Rencana pengembangan sorgum ini bermula ketika Dahlan merasa miris dengan kondisi Indonesia yang impor gandumnya terus  meningkat setiap tahun dan semakin menipisnya cadangan BBM kita. Kini melalui anak perusahaanny PT Pertamina (Persero) dan PT Askes telah menanam dan memanen sorgum  di lahan seluas 2OO hektar di Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Sumber lain yang diperoleh di internet mengenai sorgum, bioetanol dan PT Panen Energi (Syswave Holdings Corp) :