Mengolah Sampah 1 | Kumpulan Tjah Ngambarsari
banner ngambarsari

Sabtu, 10 Desember 2011

Mengolah Sampah 1


Pendahuluan 

Sampah... sampah... sampah, jika sobat KTN mendengar kata sampah pasti yang terlintas dalam pikiran kita hal-hal yang kotor, bau, menjijikkan, tidak berguna bahkan berbahaya bagi kesehatan dan seterusnya. Tetapi tidaklah demikian, jika kita memahami makna kata sampah yang sesungguhnya. "Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). Belum memiliki `nilai ekonomis`, ya itulah kata kuncinya. Lalu bagaimana catanya agar sampah memiliki nilai ekonomis? Dibutuhkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah. Nah, dalam rubrik ini kami ajak Anda untuk memahami :
1) pengertian, sumber-sumber, dan jenis-jenis sampah;
2) sistem operasional pengelolaan sampah;
3) pemanfaatan sampah. Semoga bermanfaat.


Pengertian Sampah 

Sampah? Apa yang dimaksud dengan sampah? Ya, mungkin berbeda-beda tentang sampah. Tetapi beberapa ahli merumuskan kata sampah sebagai berikut :

"Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan". (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).

"Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996).

"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemilikya atau pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)

"Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai". (Radyastuti, W. Prof. , Ir, 1996). 


Sumber-sumber Sampah 

a. Pemukiman/rumah tangga 


Biasanya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah/kebun/halaman, dan lain-lain. 

b. Pertanian dan Perkebunan 

Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lungkungan. Sampah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, namun plastik ini bisa didaur ulang. 

Sumber - Sumber Sampah 2 

c. Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung 

Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah organik, misalnya : kayu, bambu, triplek. Sampah Anorganik, misalnya : semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng. 




d. Perdagangan dan Perkantoran 

Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti : toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dari restoran. 


Sumber - Sumber Sampah 3 

Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta, biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun. 


e. Industri 

Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang. 




Jenis-jenis Sampah 

1. Sampah Anorganik/kering 

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan 


oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik. 

Sampah Organik 

2. Sampah Organik/basah 


Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, rumah tangga atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun. 

Pengelolaan Sampah 

Pengelolaan Sampah 2
Pengelolaan Sampah 3 

Pemilahan 

Kegiatan pemilahan sampah merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya mengurangi timbunan sampah yang akan dibawa ke TPA. Kegiatan pemilahan ini dilakukan dengan memasukkan sampah ke dalam 3 wadah/tempat berdasarkan jenisnya. 

Sampah-sampah organik, seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sampah jenis ini dapat dimanfaatkan untuk diolah menjdai kompos. 





Sampah-sampah anorganik yang bermanfaat, seperti kertas bekas, plastik, gelas/kaca. Sampah keras dapat dimanfaatkan kembali menjadi kertas daur dan memiliki nilai ekonomis.

Sampah plastik dapat digunakan kembali atau dapat dijual. Sampah gelas/kaca dapat dimanfaatkan kembali atau dijual. 

Sampah-sampah anorganik yang tidak bermanfaat, seperti logam kecil, puntung rokok. Sampah ini ditampung, dikumpulkan untuk kemudian diangkut oleh petugas kebersihan. 




Pengumpulan 

Sistem pengumpulan sampah, khususnya sampah rumah tangga yang saat ini dilakukan berdasarkan kondisi dan kultur masyarakat. Umumnya di kota-kota besar terutama di wilayah Jakarta pengumpulan sampah dilakukan sebagai berikut : 


Tiap Rumah Tangga menyediakan tempat atau wadah sampah tertutup yang dilapisi kantong plastik, untuk menampung sampah yang tidak dapat dimanfaatkan. 

Pengumpulan dari pintu ke pintu (door to door service), dilakukan atas swadaya masyarakat atau dilakukan petugas dinas kebersihan kota. Sampah diangkut dengan grobak sampah dari setiap kepala keluarga di tingkat RT/RW oleh petugas setiap hari dan dikumpulkan di dipo sampah 


Pengumpulan 2 

Dipo adalah tempat penampungan sampah sementara (TPS) yang meliputi satu kelurahan kurang lebih 30.000 warga, dengan daya tampung sampah sekitar 150 meter kubik. 


Pool Container, biasanya terletak di pinggir jalan di sebuah lokasi pemukiman dan memiliki volume kurang lebih 6-10 meter kubik, berbentuk sebuah bak penampungan besi. Pool caontainer ini diangkut oleh truk dinas kebersihan dengan sistem hidrolik. 


Pengangkutan 

Pengangkutan sampah daarti tempat penampungan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) dilakukan oleh dinas kebersihan. Pengangkutan sampah dilakukan dengan sistem pembagian lokasi, setiap truk pengangkut sampah mempunyai tugas di wilayah tertentu. Jenis angkut yang digunakan dalam pengangkutan sampah ke TPA antara lain: 


Truk Terbuka, memiliki kapasitas cukup besaruntuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA dengan menutup bagian atas dengan jaring atau terpal. 



Truk Kompaktor, mengangkut sampah dari pemukiman sebagai tempat pembuangan sampah sementara. 


Pengangkutan 2 

Truk Tripper, mengangkut sampah dari TPS ke TPA. 




Truk Hidrolik Kontainer, bertugas mengangkut kontainer yang sudah penuh ke TPA.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 



Tempat Pembuangan Akhir (TPA) harus memenuhi persyaratan umum antara lain:

Sudah tercakup dalam tata ruang kota dan daerah. 
Jenis tanah harus kedap air, sehingga mencegah tercemarinya air tanah. 
Daerah yang tidak produktif untuk tanah pertanian. 
Digunakan minimal 5 sampai 10 tahun. 
Tidak berpotensi mencemari sumber air. 
Jarak dengan daerah pusat pelayanan kurang lebih 10 km. 
Merupakan daerah bebas banjir. 
Tidak berlokasi di danau, sungai, atau laut. 

Metode Pembuangan Akhir 

1. Metode Open Dumping


Cara pembuangan yang umum dilakukan di Indonesia dan dilakukan secara sederhana dimana sampah dihamparkan di suatu tempat terbuka tanpa penutupan dan pengolahan. Cara ini tidak dianjurkan karena memiliki dampak negatif yang tinggi terhadap kesehatan lingkungan. 


Metode Pembuangan Akhir 2 

2. Metode Controlled Landfill



Sampah dihamparkan pada lokasi cekungan dan permukaannya diratakan serta ditutupi tanah pada ketebalan tertentu yang dilakukan secara periodik. Cara ini bukan yang ideal namun untuk saat ini cocok diterapkan di Indonesia. 

Metode Pembuangan Akhir 3 

3. Metode Sanitary Landfill


Sampah diletakkan pada lokasi cekung, kemudian pada ketebalan tertentu diurug dengan tanah. Pada bagian atas urugan digunakan lagi untuk menimbun sampah lalu diurug lagi dengan tenah sehingga berbentuk lapisan-lapisan sampah dan tanah. Bagian dasar konstruksi sanitary landfill dibuat lapisan kedap air yang dilengkapi dengan pipa pengumpul dan penyalur air lindi (leachate) yang terbentuk dari proses penguraian sampah organik. Metode ini merupakan cara yang ideal namun memerlukan biaya investasi dan operasional yang tinggi. 

Pemusnahan Sampah 

Pemusnahan dilakukan dengan insenator. Sampah dibakar secara terkendali sehingga berubah menjadi gas, asap dan abu. Teknologi ini harus mampu menghasilkan limbah gas yang sesuai standar baku mutu udara, memerlukan biaya tinggi dan diperlukan perencanaan yang matang. 


Insenator di Indonesia tidak ada yang baik, karena 3 hal: 1) kelayakan teknis tidak terpenuhi; 2) kelayakan finansial tidak terpenuhi; 3) efektifitas pengelolaan sampah kota lebih diutamakan (100% terangkut).

Sumber :



Description: Mengolah Sampah 1 Rating: 5.0 Reviewer: Ngambarsari Dunia Maya ItemReviewed: Mengolah Sampah 1

Baca ini juga :

Monggo Dikomen Ngangge Facebook Sampeyan :


1 komentar:

good and interesting article content, besides that you can access related articles at the following url: https://news.unair.ac.id/2021/12/07/pakar-lingkungan-hidup-unair-kawal-studi-pasar-di-surabaya-bebas-kantong-plastik/